Pages

Jumat, 15 Maret 2013

SEBUAH PERSEPSI



Mungkin sebagian orang tidak akan mengira jika dirinya ada di dunia ini hanya sementara mungkin mereka berpikir bahwa mereka akan hidup di dunia ini untuk selamanya, mereka begitu antusias menjalani seluruh kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat duniawi , namun saat mereka dihadapkan pada hal-hal yang berbau keagamaan dan menyangkut ibadah mereka seakan acuh tak acuh menanggapinya . Atau  pun mereka menjalaninya karena mereka sedang mengikuti tren yang sedang berjalan , seperti pada saat bulan puasa, orang-orang berbondong bondong pergi ke masjid , mungkin agar terlihat alim oleh para tetangganya.
                Yang ingin saya sampaikan bukanlah masalah agama, ataupun masalah peribadatan,karena saya tahu saa bukanlah apa-apa dibanding mereka yang menyebut dirinya dengan sebutan “ustadz” . saya ingin sedikit mengupas mengenai masalah persepsi orang lain kepada kita. Mengapa kita begitu peduli terhadap hal-hal yang dilekatkan orang-orang pada kita?!.
                Persepsi merupakan sebuah perkiraan , paradigma yang ada dalam pikiran seseorang terhadap suatu . ada dalam pikiran seseorang, yang mana dapat berbeda jika orang yang melihat seuatu tersebut berbeda. Persepsi merupakan sebuah hal yang subjektif , bergantung dari sudut pandang mana orang tersebut melihat kenyataan yang ada. Lalu , apa hubungannya dengan diri kita?.
Kita tidak sadar bahwa selama ini kita sering kali menjadi korban persepsi. Mungkin anda merasa anda tidak pernah atau belum pernah , tapi yakinlah bahwa anda pernah merasakannya tapi anda tidak sadar. Seperti mengapa anda pergi kesekolah?, mengapa anda beribadah? , mengapa anda berangkat kerja?. Tak lain hal itu hanya persepsi anda yang mengatakan bahwa melakukan hal-hal tersebut adalah kebaikan sehingga anda pun ikut melakukannya , padahal anda tidak paham esensi sebenarnya dari hal-hal tersebut.
                Selain terjebak oleh persepsi yang anda ciptakan sendiri , kadangkala orang –orang juga bertindak dengan persepsi orang lain. Bertindak dalam hal ini adalah menjalani segala macam kegiatan yang dianggap orang baik atau bisa juga melakukan sesuatu karena orang-orang menganggapnya hal itu baik.seperti ketika ada seorang teman anda yang mengatakan bahwa  anda tidak cocok mengenakan setelan hitam , maka anda perlahan akan coba mengurangi penggunaan stelan yang berwarna hitam. Persepsi orang lain , banyak sedikit turut serta dalam menciptakan kepribadian kita, seperti jika seorang anak yang hidup dalam lingkungan yang bernuansa islami , ayah ibunya adalah ulama , seluruh keluarganya merupakan lulusan universitas-universitas timur tengah , maka orang orang akan melabelinya sebagi “orang alim”., yang mau tidak mau anak itu akan terjerat dengan label tersebut dan berusaha mengkondisikan dirinya sebagai “orang alim”.
                Mengapa tidak kita biarkan diri kita melakukan apa yang kkita kehendaki, kita biarkan diri ini mengikuti akal dan pikiran kita, bukannkah tuhan memberikan kita akal dan pikiran untuk berpikir , jadi untuk apa membiarkan pikiran orang lain mengubah diri kita?.persetan dengan pikiran orang, KITA ADALAH KITA, MEREKA ADALAH MEREKA, tidak ada persamaan antar kita dan mereka , jadi mengapa anda takut berbeda dan membiarkan diri anda terikat oleh label yang mereka berikan?. Bebaskan diri,walau itu berarti mati.
                Memang aneh jika kita dapat menyadari dengan mendalam hal-hal yang sebelumnya kita anggap remeh , namun percayalah masih banyak hal remeh lainnya yang tidak hanya mengubah perilaku anda tapi juga hidup anda . jadi , hargailah hal-hal remeh tersebut.