Hari ini,
apa yang ada di hari ini? Pengen cerita tentang sepeda motor sport yang lagi
ngehip di kalangan anak muda zaman sekarang. Yah, taulah kayak apa itu motor sport,
ituloh motor yang biasa olahraga lari-lari keliling lapangan saraga. Motor =
motor, sport = olahraga. Make sense?
Sebenernya gue
juga gatau apa kategori-kategori yang harus dipenuhi agar bisa disebut sebagai
motorsport. Entah dari sisi kapasitas mesin yang harus lebih besar dari sekian
cc atau dari segi bodi yang harus memiliki proporsi yang besar. Yah ibaratnya
orang obesitas gitulah.
Oke gue
gamau bahas itu, terus gue bahas apa? Terngtereng teng teng….!! Gue mau bahas
tentang desain dudukan dari motor-motor yang masuk kategori motor sport. Dudukan
ituloh yang dipake buat duduk. Namanya juga dudukan. Duduk kan. Dudukan motorsport
ini kayaknya emang dirancang untuk satu orang, sebenernya (liat aja motor-motor
yang ikut MotoGP). Tapi gara-gara formalitas ditambahin deh sama produsernya
dudukan buat boncengan. Karena peruntukkan yang sebenarnya untuk satu orang
kemudian dimodifikasi untuk dua orang, maka bentuk dari si boncengan ini rada
aneh dan ga ergonomis (kata anak teknik industri). Coba diperhatikan mas/mbak
pembaca, macem ginilah dudukan buat penumpang di motor sport:
Entah ini
sebuah kesialan bagi yang dibonceng atau keberuntungan bagi si pembonceng,
desain seperti ini membuat penumpang mau tidak mau tubuhnya mepet dan nempel ke
punggung si pembonceng. Sering gue liat sih penumpang dari motor sport ini
kebanyakan cewek-cewek. Mungkin pacar dari si mas-mas keche nan ghaul pemilik
motorsport itu. Jadilah mereka
berhimpitan satu sama lain layaknya sepasang kekasih yang tak terpisahkan. Lucunya,
kalo yang bonceng itu cowok, biasanya si penumpang itu berusaha buat ga nempel.
Kan cowok jago kayak pemain sirkus gitu. So, dia bisa menjaga keseimbangan biar
ga nempel ama temennya yang lagi nyetir. Tapi kalo cewek? Mereka hanya bisa
pasrah dan menempel begitu saja. Atau mereka emang pengennya gitu, biar
keliatan romantis.
Kenapa gue tiba-tiba pengen nulis ini? Soalnya tadi siang gue baru dibonceng temen gue naek motorsport ini. Kampret memang jadi penumpang, gue nyari pegangan ga ketemu-ketemu. Eh ternyata emang ga ada pegangan buat penumpang. Terus tiap dia ngerem gue merosot-merosot ke bawah, nempel gitu. Ah kampret. Gue perbaikin posisi duduk gue, merosot lagi. Cowok nempel ama cowok kan menjijikan. Untung penderitaan semacam ini hanya berlangsung beberapa menit saja . ga kebayang kalo mbak-mbak yang jadi pacar cowok macho pemilik motor sport. Berapa lama penderitaan mereka harus berlangsung. Turut berduka cita.
-----------------
Hari ketiga:
orang paling berkesan buat gue?
Siapa..
siapa.. gatau. Mungkin karena gue nulis tulisan ini sebelum hari berakhir,
masih ada sekitar seperempat hari yang bersisa hari ini. Semoga gue menemukan
orang yang berkesan buat gue. Tapi sebenernya, ada tiga orang yang bikin gue
berpikir hari ini. Tiga buah orang mungkin lebih tepatnya. yang pertama adalah
akun @DPP_IKAPPI. Akun ini adalah akun dari ikatan pedagang pasar tradisional
gitu. Nah, yang bikin akun ini menggugah gue adalah isinya yang persuasive mengajak
masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional. Tajuk yang mereka
bawa adalah #SavePasarTradisional. Entah
hal ini mereka lakukan karena mereka peduli atau karena mereka memiliki
kepentingan disitu, tapi yang pasti hal seperti ini perlu dilakukan. Semacam promosi
dan kampanye dari media sosial untuk para pedagang pasar tradisional. Mereka (pedagang
pasar) mungkin hanya beberapa yang melek teknologi apa lagi teknologi internet.
Nah, jika mereka tidak bisa secara langsung berkampanye lewat media sosial,
biarlah akun-akun seperti ini yang menggantikan peran mereka.
Menggerakkan
ekonomi kerakyatan kata mereka yang gue dapet dari salau satu kicauannya.
Tapi gue
sendiri belum mengerti apa itu ekonomi kerakyatan. Ekonomi berbasis rakyat,
atau ekonomi oleh rakyat, atau ekonomi yang mengeksploitasi rakyat. Entahlah saya
bukan seorang ahli di bidang ini.
*wih sesi
++ nya panjang juga. Ga nyangka! Wow men..