Pages

#3: boncengan

Hari ini, apa yang ada di hari ini? Pengen cerita tentang sepeda motor sport yang lagi ngehip di kalangan anak muda zaman sekarang. Yah, taulah kayak apa itu motor sport, ituloh motor yang biasa olahraga lari-lari keliling lapangan saraga. Motor = motor, sport = olahraga. Make sense?


Sebenernya gue juga gatau apa kategori-kategori yang harus dipenuhi agar bisa disebut sebagai motorsport. Entah dari sisi kapasitas mesin yang harus lebih besar dari sekian cc atau dari segi bodi yang harus memiliki proporsi yang besar. Yah ibaratnya orang obesitas gitulah.


Oke gue gamau bahas itu, terus gue bahas apa? Terngtereng teng teng….!! Gue mau bahas tentang desain dudukan dari motor-motor yang masuk kategori motor sport. Dudukan ituloh yang dipake buat duduk. Namanya juga dudukan. Duduk kan. Dudukan motorsport ini kayaknya emang dirancang untuk satu orang, sebenernya (liat aja motor-motor yang ikut MotoGP). Tapi gara-gara formalitas ditambahin deh sama produsernya dudukan buat boncengan. Karena peruntukkan yang sebenarnya untuk satu orang kemudian dimodifikasi untuk dua orang, maka bentuk dari si boncengan ini rada aneh dan ga ergonomis (kata anak teknik industri). Coba diperhatikan mas/mbak pembaca, macem ginilah dudukan buat penumpang di motor sport:



Entah ini sebuah kesialan bagi yang dibonceng atau keberuntungan bagi si pembonceng, desain seperti ini membuat penumpang mau tidak mau tubuhnya mepet dan nempel ke punggung si pembonceng. Sering gue liat sih penumpang dari motor sport ini kebanyakan cewek-cewek. Mungkin pacar dari si mas-mas keche nan ghaul pemilik motorsport itu.  Jadilah mereka berhimpitan satu sama lain layaknya sepasang kekasih yang tak terpisahkan. Lucunya, kalo yang bonceng itu cowok, biasanya si penumpang itu berusaha buat ga nempel. Kan cowok jago kayak pemain sirkus gitu. So, dia bisa menjaga keseimbangan biar ga nempel ama temennya yang lagi nyetir. Tapi kalo cewek? Mereka hanya bisa pasrah dan menempel begitu saja. Atau mereka emang pengennya gitu, biar keliatan romantis.


Kenapa gue tiba-tiba pengen nulis ini? Soalnya tadi siang gue baru dibonceng temen gue naek motorsport ini. Kampret memang jadi penumpang, gue nyari pegangan ga ketemu-ketemu. Eh ternyata emang ga ada pegangan buat penumpang. Terus tiap dia ngerem gue merosot-merosot ke bawah, nempel gitu. Ah kampret. Gue perbaikin posisi duduk gue, merosot lagi. Cowok nempel ama cowok kan menjijikan. Untung penderitaan semacam ini hanya berlangsung beberapa menit saja . ga kebayang kalo mbak-mbak yang jadi pacar cowok macho pemilik motor sport. Berapa lama penderitaan mereka harus berlangsung. Turut berduka cita.


-----------------

Hari ketiga: orang paling berkesan buat gue?
Siapa.. siapa.. gatau. Mungkin karena gue nulis tulisan ini sebelum hari berakhir, masih ada sekitar seperempat hari yang bersisa hari ini. Semoga gue menemukan orang yang berkesan buat gue. Tapi sebenernya, ada tiga orang yang bikin gue berpikir hari ini. Tiga buah orang mungkin lebih tepatnya. yang pertama adalah akun @DPP_IKAPPI. Akun ini adalah akun dari ikatan pedagang pasar tradisional gitu. Nah, yang bikin akun ini menggugah gue adalah isinya yang persuasive mengajak masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional. Tajuk yang mereka bawa adalah #SavePasarTradisional.  Entah hal ini mereka lakukan karena mereka peduli atau karena mereka memiliki kepentingan disitu, tapi yang pasti hal seperti ini perlu dilakukan. Semacam promosi dan kampanye dari media sosial untuk para pedagang pasar tradisional. Mereka (pedagang pasar) mungkin hanya beberapa yang melek teknologi apa lagi teknologi internet. Nah, jika mereka tidak bisa secara langsung berkampanye lewat media sosial, biarlah akun-akun seperti ini yang menggantikan peran mereka.

Menggerakkan ekonomi kerakyatan kata mereka yang gue dapet dari salau satu kicauannya.

Tapi gue sendiri belum mengerti apa itu ekonomi kerakyatan. Ekonomi berbasis rakyat, atau ekonomi oleh rakyat, atau ekonomi yang mengeksploitasi rakyat. Entahlah saya bukan seorang ahli di bidang ini.

*wih sesi ++ nya panjang juga. Ga nyangka! Wow men..