Gue suka
bermimpi. Membayangkan diri gue punya berbagai kelebihan yang kayaknya susah
buat gue miliki. Yah mungkin menurut sebagian orang hal kayak gitu disebut
melamun, kalo kata orang jawa yang kayak begituan disebut daydream. Emang
orang jawa gahul-gahul. Mungkin gue agak tidak setuju sama pernyataan beberapa
orang dengan kegiatan gue itu yang disebut melamun. Gue lebih suka menyebutnya
bermimpi dengan kesadaran. Yak, gue bermimpi dan gue sendiri yang mengatur jalan
cerita dari mimpi gue itu, gue bisa jadi apa aja yang gue mau. Jadi photographer
professional kek, jadi skater , drifter, apapun itu. Bahkan gue bisa menjadi
orang lain dengan cerita yang gue buat, dan melihat sosok gue sebagai orang lain.
Keren kaaan, keren lah. Nah, kenapa gue suka melakukan bermimpi dalam
kesadaran? Gue suka karena hal itu bisa jadi mood booster buat gue, terutama
kalo gue lagi stuck, gatau mau ngapain. Kadang otak gue reflek langsung
melakukan proses bermimpi itu secara sadar. Yang biasanya terjadi kemudian, gue
senyum-senyum sendiri. Kadang juga ketawa lepas. Ending dari proses bermimpi
dalam kesadaran ini adalah saat gue udah senyum-senyum sendiri dan nepok-nepok
pipi . Mungkin itu sebagai tanda dari tubuh yang diberikan agar otak gue segera
kembali ke alam nyata. Aneh ya, kadang juga gue suka nambahin dengan ngomong ke
diri sendiri. Menambah impulse dari tubuh ke otak agar segera tersadar dari
proses bermimpi itu.