Kereta api
merupakan sebuah angkutan massal yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia.
Harganya yang relatif terjangkau jika dibandingkan dengan angkutan lain membuat
kereta api menjadi primadona dikalangan masyarakat, khususnya kelas menengah
kebawah. Waktu tempuh yang relatif telah tertentu menambah prefensi masyarakat untuk memilihnya sebagai sarana trasnportasi.
Di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, ada tiga jenis tiket kereta api yang bisa
kita pilih. Kadangkala orang-orang menyebutnya sebagai kelas. Ada kelas ekonomi
sebagai kelas paling rendah, kelas bisnis bagi kalangan menengah , dan kelas
eksekutif bagi kalangan atas. Sesuai dengan nama yang diberikan, kelas-kelas
tersebut seolah menjadi representasi siapa penumpang yang memilih untuk menaiki
gerbong itu.
Di kelas
ekonomi ada rakyat biasa, manusia-manusia yang mementingkan biaya diatas
segalanya, tidak peduli seburuk fasilitas yang diperoleh, yang penting mereka
bisa sampai pada tujuan. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan. Kelas eksekutif memberikan
pelayanan yang maksimal, dengan pramugara maupun pramugari kereta, semua
kebutuhan penumpang dilayani dengan baik. Dengan harga yang pantas tentunya.
Pada kelas bisnis, ya diantara kedua kelas itu. Tidak terlalu menderita, tidak
pantas pula disebut nyaman.
Tiap gerbong
memiliki cerita yang berbeda. Sebuah cerita yang akan menjadi tulisan yang
terpisah, seperti trilogi mungkin.
(bersambung)
(bersambung)