Menyapa orang-orang nokturnal yang masih setia hilir mudik
di saat langit telah pekat. Memberi salam pada kehidupan yang lumayan lama
ditinggalkan semenjak hari libur tiba.
Kalimat di Akhir Setiap Doa
Doa, sebagai sarana penghubung kita dengan Yang Maha Kuasa. Sarana
yang menjembatani rupa-rupa keinginan dalam hati manusia kepada dzat yang maha
mengabulkan. Doa, sebuah pengharapan yang dituturkan setelah diawali dengan ikhtiar
sekuat diri. Doa,sebagai bentuk akhir dari rangkaian ikhtiar. Sebuah kepasrahan
pada dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, atau takdir. Ketika Dia telah
berkehendak, tiada yang mampu menolak.
Sering kita meminta, dengan doa, apapun yang kita inginkan. Apapun
masalah kita. Entah kita memohon kemudahan, memohon rizki, memohon kekuatan,
memohon petunjuk, dan permohonan-permohonan yang lain. Dalam doa kita, sudah
lazim meminta secara langsung apa yang kita kehendaki. Jika kita ingin kaya,
kita tinggal berdoa “Ya Allah aku ingin kaya, berilah aku rizki yang meilmpah,”
pun jika ia ingin sehat atau sembuh dari suatu penyakit, “Ya Allah berilah aku
kesembuhan atas penyakit-penyakit saya”.
Meminta seolah apa yang kita minta adalah yang terbaik bagi
kita. Mendahului Tuhan dengan memutuskan apa yang baik bagi dirinya. Padahal semua
itu adalah rahasia takdir. Kita tidak tahu hikmah apa yang ada di balik
penyakit kita, kita tidak tahu hikmah apa yang ada di balik kemiskinan kita. Siapa
tahu Allah memberikan suatu penyakit kepada kita adalah agar kita selalu ingat
padaNYA. Memberi kemiskinan agar kita selalu bersyukur sebesar apapun rizki
yang diberikan Allah pada kita. Mungkin, bisa jadi ketika kita sehat kita malah
melupakan Tuhan. Ketika kita kaya kita akan merasa selalu kurang akan rizki
yang ada. Mungkin.
Lalu apa hubungannya dengan doa?
Hubungannya adalah ada pada kalimat terakhir doa kita.
cobalah untuk menyelipkan kalimat
“Berikanlah yang terbaik bagiku, karena Engkau dzat Yang Maha Mengetahui.”
“Berikanlah yang terbaik bagiku, karena Engkau dzat Yang Maha Mengetahui.”
Dengan begitu kita telah memasrahkan pada
Allah agar menentukan pilihan yang terbaik bagi kita. membiarkan Allah
memberikan jalan yang terbaik bagi kita. dalam jalanNYA.
--edisi ramadhan mubarak
bukan bermaksud menggurui, cuma ingin berbagi.