Melihat masa
lalu untuk melangkah ke masa depan
Kebanyakan orang
menyimpan rapat masa lalunya dan berusaha melupakannya. Menyimpan semua kisah
tentang suka maupun duka yang ada di masa lalu untuk lebih fokus menghadapi
masa depan. Semacam ketakutan dibayangi oleh kesalahan masa lalu. Atau ketidakpercayaan
diri atas apa yang terjadi di masa lalu jika dilihat dari sudut pandang
kekinian. Mungkin dari beberapa kisah yang disimpan dalam-dalam itu ada yang
pernah melukai hati. Beberapa mungkin menghadirkan kekecewaan yang teramat
sangat. Tapi apa pun alasannya, kita tidak pantas untuk memendam semua itu
tanpa mau untuk melihatnya kembali.
Masa lalu
ada untuk direnungkan! Dari apa yang terjadi di masa lalu kita belajar tentang
cara untuk menghadapi masa depan. Masa lalu bisa menjadi pelajaran, pelajaran
agar kita tidak mengulangi lagi kesalahan yang pernah terjadi. Atau masa lalu
bisa menjadi ajang renungan. Merenungi seberapa besar kita telah berubah. Seberapa
jauh kita berproses. Ya, proses menuju kedewasaan seperti sekarang ini. Bahkan saat
ini saya masih dalam proses untuk mencapai itu.
Berlatih untuk
berdamai dengan kenyataan yang ada. Belajar mengambil sikap yang sama-sama menguntungkan,
dan tidak membumbuinya dengan ego kita sendiri. Berusaha untuk membawa
kebijaksanaan dan keadilan di setiap tingkah laku yang kita lakukan
sehari-hari. Susah memang, tapi bisa dilatih.
Masa lalu
laiknya sebuah track record kehidupan, kumpulan memori tentang kita yang ada di
saat sebelum ini. Kenangan tentang A yang menjadi A’. dengan waktu sebagai
variabel yang berubah.
Masa lalu
sebagai pembanding. Sudah sejauh mana kita berubah, menjadi yang lebih baik
atau sebaliknya. Menjadi yang lebih buruk.
Masa lalu
sebagai tolak ukur. Sejauh apa pencapaian yang sudah kita raih. Sejauh mana
kaki kita telah melangkah.
Masa lalu
sebagai tempat kita kembali. Merenungi hal-hal yang pernah kita lewati bersama
orang-orang di sekitar kita.
Masa lalu
sebagai prolog. Pembuka menuju jalan cerita kehidupan kita yang lebih
menantang, mendebarkan, dan penuh petualangan.
Masa lalu
sebagai kerangka puzzle kehidupan kita. Yang akan kita lengkapi seiring
berjalannya waktu.
Masa lalu,
untuk mu dan untuk ku, adalah dua hal yang berbeda. Tapi kita menyimpan
perasaan yang sama disana.
xxxxxxx
Si kampret.
Kenapa bocah fakultas gue doyan banget menguak masa lalu seseorang. Mereka sering
banget nyari foto-foto jadul dari siapa gitu di FB, terus langsung
dikomen-komen ,di up-up sampe keluar lagi di newsfeed. Apalagi kalo ada yang dulunya alay, beh, makin
seneng mereka.
Daaann, dua
hari ini gue jadi korbannya. Emang yak, kalo lagi bosen suka menghasilkan
hal-hal yang berbau kretif macem begini. Orang paling berkesan? Ya mereka lah. Kampret
emang. Liat aja pembalasan gue. Eh tapi sebelum itu gue harus protect
foto-foto gue yang lain. Bahaya kalo mereka makin menjadi. Today is the sixth
day, see you tomorrow!