Sebenarnya masih banyak cerita yang ingin saya sampaikan,
tentang perjalanan atau pun tentang pelatihan yang saya ikuti. Tapi tak etis
rasanya bila saya tidak meluangkan waktu untuk turut serta latah menulis segala
sesuatu tentang peralihan tahun yang baru saja terjadi hari ini.
Tentang peralihan tahun, sebenarnya saya tidak begitu
mengerti apa yang kita rayakan saat tahun berubah menjadi bertambah satu. Saya
kurang begitu paham mengenai apa sebenarnya efek yang kita dapat atau efek yang
akan ditimbulkan oleh perubahan tahun itu sendiri.
Perubahan tahun, mungkin ada beberapa orang yang memaknainya
sebagai suatu gerbang metamorfosis jiwanya menuju sesuatu yang memiliki nilai
lebih. Transformasi dari harapan-harapan yang belum terwujud, atau harapan yang
telah terwujud namun ingin lebih dimaksimalkan.
Angan tentang meninggalkan yang sedih dan buruk dibelakang
lalu menatap yang cerah dan menyenangkan di depan.
Jika kita bisa memaknainya demikian, bukankah hal itu bisa
dilakukan kapan saja?
Ya memang, akan tetapi kebanyakan orang, termasuk saya,
kadang membutuhkan apa yang dinamakan dengan seremonial, seremonial terhadap
suatu momen yang membuat kita semakin bersemangat dan menggebu dalam melakukan
perubahan diri. Semacam pintu gerbang besar yang dilewati oleh banyak orang,
dibanding dengan pintu rumah yang hanya bisa dilalui satu-dua orang.
Seremonial ini ibarat momentum yang akan mendorong tiap-tiap
jiwa yang ingin melakukan perubahan, meski sebenarnya momentum ini dapat kita
cipatakan kapan saja, asal diri kita mau. Tetapi dengan memanfaatkan momentum
perubahan tahun, akan terasa lebih spesial tentunya momentum yang bisa
mendorong kita untuk bergerak maju dan lebih lagi.
Bukannya ingin menganaktirikan perubahan-perubahan hari
lainnya, tapi perubahan tahun (yang berarti perubahan hari pula) memiliki nilai
seremonial yang lebih besar dibanding perubahan-perubahan hari lainnya.
Mengapa demikian? Saya melihat hal ini dikarenakan ada
faktor magnitude, memiliki nilai
besar, dan juga prominence, memiliki
nilai ketenaran yang besar. Kedua istilah tersebut saya pinjam dari nilai-nilai
yang membuat suatu berita pantas atau tidak untuk ditulis dan disebarluaskan.
Seperti layaknya berita, suatu seremonial atau kejadian bisa
dikarakterisasi dengan menggunakan ciri yang sama sehingga dapat dikategorikan
sebagai kejadian yang menarik atau tidak bagi seorang individu.
Magnitude (besar),
sebuah momen peralihan tahun memiliki nilai besar, maksudnya adalah momentum
tersebut (dianggap) memiliki efek yang besar terhadap khalayak ramai dan
dirayakan oleh hampir semua lapisan masyarakat dunia. Nilai kebesaran dari
momen ini tidak perlu dipertanyakan lagi, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa,
hingga orang tua larut dalam memperingati proses pergantian tahun ini.
Dikalangan ekonomi, banyak perusahaan retail yang
berlomba-lomba memberikan diskon besar-besaran menyambut pergantian tahun,
begitu pun di sektor-sektor lain semisal: pariwisata, penginapan, transportasi,
dan lain sebagainya. Demikian sedikit gambaran dari besarnya nilai magnitude dari momentum pergantian tahun
ini.
Kemudian yang kedua adalah prominence, ketenaran. Ketenaran dari perubahan tahun baru masehi
tidak perlu diragukan lagi. Tanpa mengesampingkan peran kalender-kalender lain
yang ada di dunia, termasuk kalender hijriah, kalender cina, maupun kalender
suku maya, kalender masehi merupakan kalender yang penggunaannya di dunia
merupakan yang terbanyak dibanding penanggalan-penanggalan lainnya.
Merujuk pada data tahun 2013 yang mengatakan bahwa penduduk
bumi saat itu berkisar kurang lebih sejumlah enam milyar orang, maka dapat
dibayangkan sebagian besar dari enam milyar orang tersebut menggunakan kalender
masehi. Sebuah nilai ketenaran yang sulit ditanditingi oleh beragam penanggalan-penanggalan
lainnya.
Oleh karena itu tidak ada salahnya jika banyak orang yang
memilih seremonial perubahan tahun ini sebagai gerbang metamorfosis untuk
menjadi diri yang lebih baik. Sebenarnya
saya tidak menjudge bahwa gerbang
perubahan hanyalah saat pergantian tahun, karena sesungguhnya yang menetukan
kapan kita akan berubah adalah diri kita masing-masing, terlepas butuh dorongan
dari luar atau semacamnya, toh ujung-ujungnya yang paling banyak berperan
adalah keteguhan tekad kita untuk berubah.
Selamat tahun baru 2015 !
Semoga kita bisa berubah menjadi yang lebih baik di tahun
ini.