Pages

#52: Tahun baru 2015, yeay!







Sebenarnya masih banyak cerita yang ingin saya sampaikan, tentang perjalanan atau pun tentang pelatihan yang saya ikuti. Tapi tak etis rasanya bila saya tidak meluangkan waktu untuk turut serta latah menulis segala sesuatu tentang peralihan tahun yang baru saja terjadi hari ini.

Tentang peralihan tahun, sebenarnya saya tidak begitu mengerti apa yang kita rayakan saat tahun berubah menjadi bertambah satu. Saya kurang begitu paham mengenai apa sebenarnya efek yang kita dapat atau efek yang akan ditimbulkan oleh perubahan tahun itu sendiri.

Perubahan tahun, mungkin ada beberapa orang yang memaknainya sebagai suatu gerbang metamorfosis jiwanya menuju sesuatu yang memiliki nilai lebih. Transformasi dari harapan-harapan yang belum terwujud, atau harapan yang telah terwujud namun ingin lebih dimaksimalkan.

Angan tentang meninggalkan yang sedih dan buruk dibelakang lalu menatap yang cerah dan menyenangkan di depan.

Jika kita bisa memaknainya demikian, bukankah hal itu bisa dilakukan kapan saja?

Ya memang, akan tetapi kebanyakan orang, termasuk saya, kadang membutuhkan apa yang dinamakan dengan seremonial, seremonial terhadap suatu momen yang membuat kita semakin bersemangat dan menggebu dalam melakukan perubahan diri. Semacam pintu gerbang besar yang dilewati oleh banyak orang, dibanding dengan pintu rumah yang hanya bisa dilalui satu-dua orang.

Seremonial ini ibarat momentum yang akan mendorong tiap-tiap jiwa yang ingin melakukan perubahan, meski sebenarnya momentum ini dapat kita cipatakan kapan saja, asal diri kita mau. Tetapi dengan memanfaatkan momentum perubahan tahun, akan terasa lebih spesial tentunya momentum yang bisa mendorong kita untuk bergerak maju dan lebih lagi.

Bukannya ingin menganaktirikan perubahan-perubahan hari lainnya, tapi perubahan tahun (yang berarti perubahan hari pula) memiliki nilai seremonial yang lebih besar dibanding perubahan-perubahan hari lainnya.

Mengapa demikian? Saya melihat hal ini dikarenakan ada faktor magnitude, memiliki nilai besar, dan juga prominence, memiliki nilai ketenaran yang besar. Kedua istilah tersebut saya pinjam dari nilai-nilai yang membuat suatu berita pantas atau tidak untuk ditulis dan disebarluaskan.

Seperti layaknya berita, suatu seremonial atau kejadian bisa dikarakterisasi dengan menggunakan ciri yang sama sehingga dapat dikategorikan sebagai kejadian yang menarik atau tidak bagi seorang  individu.

Magnitude (besar), sebuah momen peralihan tahun memiliki nilai besar, maksudnya adalah momentum tersebut (dianggap) memiliki efek yang besar terhadap khalayak ramai dan dirayakan oleh hampir semua lapisan masyarakat dunia. Nilai kebesaran dari momen ini tidak perlu dipertanyakan lagi, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua larut dalam memperingati proses pergantian tahun ini.

Dikalangan ekonomi, banyak perusahaan retail yang berlomba-lomba memberikan diskon besar-besaran menyambut pergantian tahun, begitu pun di sektor-sektor lain semisal: pariwisata, penginapan, transportasi, dan lain sebagainya. Demikian sedikit gambaran dari besarnya nilai magnitude dari momentum pergantian tahun ini.

Kemudian yang kedua adalah prominence, ketenaran. Ketenaran dari perubahan tahun baru masehi tidak perlu diragukan lagi. Tanpa mengesampingkan peran kalender-kalender lain yang ada di dunia, termasuk kalender hijriah, kalender cina, maupun kalender suku maya, kalender masehi merupakan kalender yang penggunaannya di dunia merupakan yang terbanyak dibanding penanggalan-penanggalan lainnya.

Merujuk pada data tahun 2013 yang mengatakan bahwa penduduk bumi saat itu berkisar kurang lebih sejumlah enam milyar orang, maka dapat dibayangkan sebagian besar dari enam milyar orang tersebut menggunakan kalender masehi. Sebuah nilai ketenaran yang sulit ditanditingi oleh beragam penanggalan-penanggalan lainnya.

Oleh karena itu tidak ada salahnya jika banyak orang yang memilih seremonial perubahan tahun ini sebagai gerbang metamorfosis untuk menjadi diri yang lebih baik.  Sebenarnya saya tidak menjudge bahwa gerbang perubahan hanyalah saat pergantian tahun, karena sesungguhnya yang menetukan kapan kita akan berubah adalah diri kita masing-masing, terlepas butuh dorongan dari luar atau semacamnya, toh ujung-ujungnya yang paling banyak berperan adalah keteguhan tekad kita untuk berubah.


Selamat tahun baru 2015 !

Semoga kita bisa berubah menjadi yang lebih baik di tahun ini.