Pages

sebelum tik tok




Jemariku mencari sebuah nama di daftar kontak aplikasi bertukar pesan dengan logo berwarna hijau itu. Mataku otomatis berhenti di suatu nama dan mulai mengetik beberapa kata,


“Ntar malem kosong ga kak?”


“Kosong sih, mau ngapain lo?”


“Suntuk nih, ketemu yuk,”


“Oke, jam 7 di tempat biasa ya,”


“Buset, malem-malem makan nasi padang.”


“Yaudah sih, ga sering-sering ini”


“Yaudah deh, jam 7 ketemu di sana.”


“Oke”