Pages

#66: sunset deity (recap)



Berbekal freepass sebagai media patner pentas teater sunset deity, saya (seharusnya bersama bos Dinda) pergi ke teater tertutup dago tea house. sayangnya, orang yang seharusnya pergi bersama saya tidak jadi pergi ke Bandung pada tanggal yg ditentukan, alhasil saya mencari orang lain untuk menggantikan. kebetulan bos Lilan nanyain tentang media partner sama sunset deity, yaudahlah akhirnya dia yg pergi, bersama si doi, dan saya sebagai orang ketiga (yang kemudian dibelikan tiket secara patungan oleh mereka berdua)

eh, di venue, saya bertemu mahluk langka nan ajaib bernama oji, selain itu saya juga bertemu dengan bos Dita bersama rekan-rekannya. maka dari itu, kami foto-foto sebelum acaranya dimulai. lumayankan ada backdrop gratisan. 

overall acaranya keren, kalo biasanya seni teater hanya mengkolaborasikan antara seni teater dengan elemen musik, di pentas ini penonton disuguhi racikan ciamik kolaborasi seni teater, lightning, musik, dan yang paling unik: video mapping. 

video mapping yang digunakan cukup bisa membuat para penonton makin menghayati setiap latar suasana yang berusaha disajikan oleh tim pementasan ini. selain itu, adanya interaksi antara tokoh-tokoh dalam pentas dengan beragam elemen panggung pendukung juga membuat pentas ini semakin berwarna.

sangat patut ditunggu pentas-pentas lainnya dari rumah produksi Merchant of Emotion yang akan datang.




















 [sama bos Dita]





[anas, lilan, dan oji]